Investasi Online untuk Pemula Wajib Tahu

Cara Memulai Investasi Online yang Tepat untuk Pemula

Investasi merupakan salah satu cara mencapai financial freedom. Di dunia digital seperti sekarang ini, banyak cara yang dapat digunakan untuk menginvestasikan uang yang Kamu miliki, salah satunya dengan platform investasi online.

Platform Investasi Online tidak hanya menawarkan cara berinvestasi yang lebih mudah, tetapi juga jenis instrumen yang beragam. Kemudahan layanan tersebut pun memungkinkan masyarakat untuk mulai berinvestasi dengan modal minim dan terjangkau. Hal itulah yang menarik minat orang banyak untuk berinvestasi online, terutama generasi milenial. Cukup dengan 10 ribuan saja, pelajar sampai kuli pabrik bisa menabung emas hingga saham bahkan dengan menyicil.

Akan tetapi sebelum memulai, ada baiknya kamu tahu cara yang tepat berinvestasi online.

Berikut ini merupakan beberapa hal yang perlu diketahui untuk memulai investasi online bagi pemula yang bisa Kamu lakukan.


Investasi online untuk pemula

  • Pilih platform investasi yang terpercaya

Coba pilih platform investasi mana yang akan digunakan sebelum memutuskan investasi yang tepat. Saat ini, ada banyak platform online yang memudahkan untuk mulai berinvestasi kapan saja, di mana saja.

  • Gunakan mindset yang tepat

Optimisme, pantang menyerah dan tidak takut mengambil risiko harus ditanamkan sepenuhnya oleh investor. Pola pikir merupakan salah satu hal yang mempengaruhi keberhasilan seseorang dalam berinvestasi.

Beberapa orang melihat investasi sebagai skema untuk cepat kaya. Padahal, berinvestasi adalah jalan yang akan membantu Kamu mencapai kebebasan finansial di masa depan.

Investasi yang tepat butuh waktu. Berpikir investasi sama dengan cepat kaya, sehingga mereka mudah terjerumus ke dalam investasi bodong.

  • Jangan abaikan inflasi

Inflasi adalah pertimbangan ketika memilih instrumen investasi jangka panjang. Jangan merusak daya beli investasi Kamu dengan mengabaikan inflasi.

Menurut laporan Bank Indonesia, Indonesia mengalami inflasi sekitar 7% per tahun. Sementara, jika Kamu berinvestasi di Deposito Bank yang membayar bunga 5,46% sampai paling banyak 7,21% per tahun, itu artinya Kamu terkena resiko inflasi. Di mana nilai investasi tidak sebanding dengan kenaikan harga, sehingga nilainya tidak naik, malah cenderung menurun.

  • Atur modal investasi

Satu hal yang harus diperhatikan ketika berinvestasi adalah menyebarkan modal Kamu ke beberapa aset, atau yang biasa disebut diversifikasi. Misalnya, Kamu membeli saham, tetapi juga berinvestasi di reksa dana yang kurang berisiko. Ini yang sering dikatakan oleh investor berpengalaman “Don’t put all eggs in one basket“ atau “Jangan menaruh semua telur dalam satu keranjang“. Hal ini dilakukan untuk mencegah kegagalan total jika investasi mengalami kerugian, sementara aset lainnya menguntungkan. Sehingga beban kerugian akan terasa sedikit berkurang.

  • Pilih instrumen yang tepat

Ada banyak jenis instrumen investasi yang bisa dipilih. Silakan pilih sesuai dengan tujuan dan kekuatan finansial Kamu. Ada berbagai jenis investasi yang dapat ditemukan di pasar, mulai dari investasi saham, obligasi, surat berharga, deposito, dll.

Setiap alat investasi ada kelebihan dan keuntungan tersendiri, dan sudah pasti berbagai risiko. Saham, Reksa Dana, Obligasi, dan Deposito, ada dalam urutan risiko dan hasil dari yang terbesar ke yang paling kecil.

  • Mulai dari modal kecil

Sebagai investor yang belum berpengalaman, menginvestasikan sejumlah kecil modal tidak menjadi masalah. Kamu harus percaya diri untuk memulai sesegera mungkin.

Pilih investasi yang dijamin yang telah menunjukkan kinerja yang baik selama 5-10 tahun terakhir.

Saat ini sudah banyak platform investasi yang bisa dimulai dengan modal kecil, seperti reksa dana yang hanya membutuhkan modal mulai dari Rp 10.000.

  • Jangan berlebihan

Ketakutan terbesar seorang investor adalah kehilangan uang. Jika hal ini terjadi pada Kamu, tetaplah tenang dan hindari berhutang sebisa mungkin. Berinvestasi terlalu banyak dapat memengaruhi Kamu secara mental dan psikologis, terutama jika Kamu seorang pemula. Jangan mudah terkecoh dengan rekomendasi metode investasi yang tidak aman.

  • Jangan terlalu sering memantau

Terlalu sering mengecek atau mengawasi tren investasi bisa membuat Kamu cemas atau takut untuk mengambil keputusan.

Pada dasarnya, investasi adalah tentang keuntungan jangka panjang. Jadi, tidak masalah apa yang terjadi pada kinerja investasi Kamu dari hari ke hari. Namun pastikan juga untuk memantau laba atas investasi Kamu secara teratur, misalnya sebulan sekali.

  • Perhatikan profil risiko investasi

Profil risiko dapat menjadi tolak ukur menuju sarana investasi yang sesuai. Mengetahui istilah risiko investasi membantu Kamu menemukan investasi yang tepat. Hal itu harus didasarkan pada kecenderungan Kamu untuk bertoleransi pada kerugian dan imbal hasil.

  • Perhatikan biaya yang digunakan

Hal ini juga sangat penting untuk mempertimbangkan biaya investasi. Setiap platform dan perusahaan investasi yang terpengaruh pastinya membebankan biaya yang berbeda.

Jadi berhati-hatilah saat memilih perusahaan investasi untuk menawarkan investasi kepada Kamu.


Penutup

Itulah hal-hal yang perlu diperhatikan dalam berinvestasi online untuk pemula dan Kamu bisa mencobanya. Ingat! Selain risiko dan imbal hasil, Kamu juga harus memastikan bahwa platform investasi pilihan Kamu terdaftar dan diatur oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Kamu dapat berinvestasi dengan aman dan tepat sesuai dengan tujuan investasi Kamu.{fullWidth}


Investasi Online untuk Pemula Wajib Tahu
Itulah artikel tentang Investasi Online untuk Pemula Wajib Tahu. Bagikan informasi ini jika artikel ini bermanfaat. Terimakasih sudah membaca Investasi Online untuk Pemula Wajib Tahu. Salam sukses !!😊
Attention: Before you decide to do something after reading this article, make sure you read the Disclaimers of this blog first.

1 Comments

Share pendapat mu setelah baca artikel diatas,
Yuk komen di bawah...

Previous Next

نÙ…وذج اÙ„اتصاÙ„

Form Reservasi Whatsapp
Data Penerima
Data Anda
Pengiriman & Pembayaran
KIRIM